Cara Penghitungan Bunga Deposito

Posted by sangpialange on 10:01 AM with No comments

Perhitungan bunga deposito jauh lebih mudah daripada menghitung bunga hipotek. Hanya menyimpan deposito tenor Anda dan jumlah bunga deposito bank ketika Anda memasukkan deposito. Di sini kita akan menjelaskan bagaimana menghitung pengajuan dan manajemen.

Bank umumnya menentukan jumlah bunga yang bervariasi tergantung pada konten. Ini adalah penyimpanan permanen (jangka waktu) 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. Tenor satu bulan berarti bahwa deposito tidak dapat dibuat sebelum tanggal jatuh tempo, yaitu 1 bulan. Demikian pula, 3 bulan waktu jatuh tempo deposito 3 bulan, dan seterusnya. Jumlah bunga untuk setiap jenis deposito, Anda dapat mengetahui dari data kantor bank Anda, atau dengan meminta petugas bank. Jumlah bunga tersebut PA (per annum), atau bunga per tahun. Oleh karena itu, perhitungan tidak dapat menjadi sumber dikalikan dengan jumlah uang yang Anda simpan.

Selain itu, deposito, bahkan bebas pajak, tetapi suku bunga deposito untuk deposito besaran diatas Rp. 7,5 juta akan dikenakan pajak sebesar 20%. Oleh karena itu, Anda harus memperhitungkan pajak penghasilan dan bunga. Deposit rumus untuk menghitung bunga setidaknya ada dua cara:

1. Perhitungan pertenor penyimpanan sebelum pajak

Jumlah bunga = besar bunga deposito x massa per tahun x (tenor / 12) x 100%

Misalnya, jika Anda menyimpan Rp. 7 juta pada deposito dengan tingkat 6% dari bunga sampai 3 bulan, total bunga yang anda peroleh setelah tiga bulan adalah:

7.000.000 x 6% x (3/12) x 100% = 105.000

Karena jumlah deposit Anda di bawah 7,5 juta, maka Anda tidak perlu memperhitungkan pajak 20%.

2. Perhitungan setoran bulanan setelah pajak

Jumlah bunga = massa deposito x bunga per tahun x (30/365) x 80%

Misalnya, jika Anda menyimpan Rp. 10 juta di deposito dengan tingkat 6% dari bunga sampai 3 bulan, total bunga yang anda peroleh setelah tiga bulan adalah sbb:

10.000.000 x 6% x (30/365) x 80 = 39 452



(Analisa today)

Categories: