Saham China di Hong Kong Hentikan Penguatan Lima Hari; Lenovo Merosot

Posted by sangpialange on 10:26 AM with No comments

Saham China Daratan yang terdaftar di Hong Kong jatuh pada hari pertama perdagangan di Tahun Baru Imlek. Saham Lenovo Group Ltd koreksi pasca meminta maaf terkait menginstal software di PC-nya yang dapat mengekspos pengguna untuk risiko keamanan.
Indeks Hang Seng China Enterprises, juga dikenal sebagai pengukur H-share, turun sebesar 1,1 persen ke level 11,936.97 pukul 09:38 di Hong Kong. Indeks Hang Seng turun sebesar 0,6 persen ke level 24,689.24 pasca naik 0,6 persen pada perdagangan setengah hari pekan lalu. Bursa china daratan tetap ditutup untuk liburan Tahun Baru Imlek hingga 24 Februari.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 stagnan pasca indeks acuan naik sebesar 0,5 persen ke rekor penutupan tertingginya pada jumat kemarin di New York.
Pembicaraan antara Yunani dan kreditor di Brussels pada 20 Februari kemarin menyimpulkan kesepakatan untuk memperpanjang dana talangan selama empat bulan. Yunani sekarang memiliki batas waktu sampai akhir hari Senin ini untuk menyelesaikan daftar kebijakan sebagai imbalan atas dana lanjutan, dengan kreditur memutuskan apakah usulan cukup jauh atau memicu putaran perundingan darurat pekan ini.
Saham Kaisa Group Holdings Ltd anjlok sebesar 1,9 persen ke level HK$1,59 paca perusahaan membeli homebuilder bermasalah menyerukan kreditur untuk memungkinkan penangguhan pembayaran untuk menghindari kebangkrutan. Memenuhi kewajiban keuangan mungkin menggelincirkan pembicaraan restrukturisasi utang karena Kaisa tidak bisa melunasi semua pembayaran, kata Wu Jiesi, manajer restrukturisasi ditunjuk oleh Sunac China Holdings Ltd, pengembang membeli Kaisa.
Saham Hang Seng China Enterprises melonjak sebesar 20 persen selama 12 bulan terakhir melalui 18 Februari di tengah spekulasi China akan menambah stimulus untuk mendorong pertumbuhan. Indeks diperdagangkan pada 8,3 kali estimasi laba pada penutupan terakhir, dibandingkan dengan 17,8 untuk S & P 500 pada 20 Februari. 









Bloomberg
Categories: ,