RISK MANAGEMENT
Posted by sangpialange on 1:42 PM with No comments
Forex trading
merupakan sistem perdagangan alternatif yang memanfaatkan naik turunnya nilai
dollar Amerika terhadap mata uang lainnya. Perdagangan ini telah diamini oleh
peerintah dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Thn
1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi. Undang-Undang ini memberikan
peluang bagi masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli yang terdaftar di
lembaga Bappebti, dan salahsatunya adalah transaksi forex.
Bisnis transaksi
jual beli dalam perdagangan alternatif memberikan beberapa kelebihan
dibandingkan bisnis jual beli konvensional. Adapun beberapa kelebihan jual beli
sistem perdagangan alternatif antara lain adalah:
1.
Likuiditas tinggi
Berbeda dengan jual beli di market
konvensional, saat ada penjual menawarkan dagangan atau jasa maka tidak serta
merta ada konsumen yang siap untuk menerima penawaran itu (membelinya). Namun
di market sistem perdagangan alternatif amanat jual maupun beli selalu likuid
dikarenakan adanya market maker yang menerima amanat jual atau beli tersebut.
2.
Tidak memerlukan ruang khusus (ruko/toko)
Saat seseorang memuali bisnis
konvensional biasanya akan dibingungkan dalam memilih tempat untuk membuka
usahanya. Dipilih tempat yang dinilai strategis, mungkin dekat dengan kampus,
dekat dengan layanan public atau hal lainnya. Pemilihan tempat stategis akan
berkaitan dengan biaya sewa tempat, semakin strategis tempat maka semakin
tinggi biaya sewa. Dalam menjalankan bisnis jual beli di sistem perdagangan
alternatif tidak memerlukan tempat khusus atau sewa tempat, karena bisnis di
sistem perdangan alternatif menggunakan teknologi online trading dengan
memanfaatkan koneksi internet melalui smarphone atau computer.
3.
Tidak memerlukan tenaga kerja atau karyawan
Transaksi di sistem perdagangan alternatif
seperti trading forex dapat dilakukan dan dikerjakan sediri tanpa bantuan orang
lain. Hal ini artinya tidak memerlukan pengeluaran biaya gaji karyawan.
4.
Biaya murah
Tanpa adanya biaya sewa tempat dan
gaji karyawan, menjadikan bisnis di sistem perdagangan alternatif khususnya
trading forex tidak memerlukan modal besar. Artinya untuk mencari keuntungan
jauh lebih mudah.
5.
Mekanisme transaksi 2 arah
Kebanyakan bisnis konvensional
dimulai dengan stok barang, atau memproduksi barang terlebih dahulu baru dapat
menjual barang tersebut, jarang sekali dapat melakukan penjualan terlebih
dahulu sebelum adanya barang. Hal ini dikatakan transaksi 1 arah. Transaksi
forex di sistem perdagangan alternatif dapat melakukan amanah jual terlebih dahulu
sebelum melakukan transaksi beli. Hal ini dapat terjadi karena adanya market
maker, artinya trader dapat melakukan beli terlebih dahulu ataupun melakukan
amanah jual terlebih dahulu tergantung trend market. Sistem ini disebut dengan
mekanisme transaksi 2 arah.
Sebagai bisnis jual beli secara sistem
perdagangan alternatif, trading forex memiliki resiko seperti bisnis
konvensional pada umumnya, yaitu berupa kerugian. Seseorang membuka toko
pakaian memiliki resiko rugi saat pakaiannya tidak ada yang terjual atau dengan
resiko lainnya seperti tokonya terbakar dan lainnya. Untuk menghindari resiko
kerugian, tentunya kita memerlukan management resiko untuk menekan angka resiko
tersebut.
Bebera risk management yang dapat
dilakukan trader dalam trading diantaranya adalah:
1.
Cut Loss / Buang Rugi
Cut loss adalah managemen risk yang
dilakukan dengan segera menutup posisi yang telah ada dalam kondisi rugi dengan
tujuan menghidari kerugian yang lebih besar karena melawan trend.
2.
Switching
Seperti namanya, “switching”, artinya
adalah beralih, yaitu beralih dari posisi yang rugi menjadi posisi berlawanan
dari posisi awal, dengan prediksi trend yang saat itu terjadi masih akan
diteruskan.
3.
Averaging
Averaging adalah risk management yang
dilakukan dengan menambahkan posisi sama dengan posisi yang telah ada dengan
tujuan mencari nilai tengah atau rata-rata. Posisi baru diharapkan dapat
mencover posisi awal yang telah floating loss, jadi tidak perlu menunggu posisi
awal untung cukup mencari nilai impas.
4.
Locking / hedging
Locking atau kuncian adalah risk
management yang dilakukan dengan jalan menambahkan posisi berlawanan dengan
posisi awal yang telah floating loss, dengan tujuan mengamankan dana supaya
tidak menderita kerugian lebih besar. Hampir sama tujuannya dengan cut loss,
tetapi locking masih menyisakan posisi dikarenakan trader enggan kehilangan
balance.
Rish management perlu diterapkan dalam
trading dengan tujuan meminimalkan resiko yang ada, karena pada dasarnya semua
bisnis ada resikonya. Ketidakmungkinan jika kita mengabaikaan resiko, melainkan
meminimalkan resiko yang ada. Trader yang baik selalu tanggap atas semua resiko
tersebut.
Categories: edukasi
0 komentar:
Posting Komentar